Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jurus Untung Terus Dikala Trading

 



Coba angkat tangan, siapakah penyuka masuk pasar Forex dikarenakan janji-janji membikin laba trading Forex 100% (atau barangkali lebih) dalam waktu cepat? Yang pasti ada saja anak kemarin siang nekad trading Forex dikarenakan "dibohongin" banyak iklan luar biasa. Bunyinya kurang lebih seumpama ini; "mendatangkan $xxx masing-masing hari dengan trading online" atau "capai laba sampai hingga sejumlah ratus prosen, /hari ".Lalu seusai trading, justru rugi total.



Lah iya, koq ada-ada saja orang sangat percaya, apabila cara membikin laba trading Forex benar-benar semudah itu, kenapa tidak keseluruhan orang kerjakan penggalan serupa? Bukti trading itu pahit. Baca kenyataannya di sini, berikut jurus anti rugi yang sesungguhnya.


Kenyataannya, nih, saya kasih tahu saja apa yang sudah ada:



Berdasarkan data mining oleh DailyFX pada tahun 2014-2015, didapatkan kalau rata-rata trader Forex pemula alami kerugian. Biarpun sesungguhnya dari tabel berikut di bawah ini, rata-rata dari mereka sebenarnya sanggup menebak arah pergerakan harga seputar 50% ke atas.



Sumber: Data diambil dari FX broker termashyur di 15 pair kerapkali ditradingkan dari tanggal 1/3/2014 ke 31/3/2015.



Penalarannya, apabila kesemuanya posisi untung lebih dari pada 50%, setidaknya sanggup membikin laba trading Forex sedikit. Sekurangnya impas.



Lah iya, tetapi kenapa sanggup rata-rata dari mereka alami rugi?



Sebetulnya, percakapannya cukup sederhana. Itu dikarenakan trader forex pemula terlalu emosional. Terutamanya, mereka belum sanggup optimalkan cara membikin laba trading Forex secara konsisten.



Sebetulnya, dilema amat besarnya tidak dipicu kecocokan buka posisi (OP), tetapi jadi waktu trader forex pemula diletakkan pada ketentuan kapan posisi itu sanggup ditutup (closing).



Dasarnya, dalam pasar Forex, kita sanggup menghalang posisi sejauh harga alami fluktuasi dari waktu ke waktu. Simpelnya, sebenarnya itu sebatas dilema kapan buka kemudian tutup posisinya.



Nah, masalahnya, membikin laba trading Forex tidak bisa dilandasi dari berapakah usang kita menghalang posisi. Berikut aspek dasar pembatas pasar Forex dengan investasi waktu panjang, seumpamanya seumpama pasar saham blue-chip.



Pertama, limpahan pergerakan harga lebih biasa insiden di Forex. Alami, dikarenakan bahu-membahu yang kita trading-kan adalah pair mata duit dari 2 negara berbeda. Nah, dikarenakan ekonomi satu negara terlalu luas sekali cakupannya, lantaran itu arus kemauan dan penawarannya sanggup bersifat volume trading raksasa dalam waktu cepat pula.



Hingga volume trading super besar = gonjang-ganjing harga. So, sejumlah trader forex pemula sekalian, penyiapan saja pakai sabuk pengaman, yah.



Jangan heran apabila di kejadian-peristiwa spesifik (rata-rata waktu rilis gunjingan ekonomi), harga tiba-tiba alami kenaikan tajam. Seumpamanya sejauh rilis NFP AS, pair-pair mayor bisa jadi reli atau jatuh sejumlah ratus pip sebatas dalam hitungan menit.



Pada suasana itu, kita bisa jadi memakai pergerakan harga buat membikin laba trading Forex dalam periode singkat.



Eh, tetapi bukan mempunyai makna tidak ada peluang! Makara penting buat digarisbawahi kalau membuka posisi waktu harga lagi turun-naik miliki makna Anda siap terima potensi buat cepat jadi rugi !



Pada tempo panjang selanjutnya, naik turunnya satu pair Forex sanggup seumpama roller-coaster. Perbandingkan dengan pergerakan index saham dan saham blue-chip yang rata-rata bergerak mendaki perlahan. Seumpamanya serupa gambar contoh chart GBP/USD berikut:



Sejauh pertama kali Januari sampai hingga pertama kali Maret 2013, Poundsterling alami penghematan tajam sebesar 9% kepada Dollar AS. Sejauh periode baru saja, banyak trader memakai potensi buat bersamaan jual Pound Inggris sampai hingga sentuh titik terpaling rendahnya.



Nah, sejauh 3 bulan sesudah itu, pergerakan harga mulai turun-naik cukup tajam. Perihal sama dengan itu potensi disebabkan silih bergantinya kapabilitas dominasi pada buyer menantang seller. Terutamanya, buat trader Forex pemula, arah isu terkini lebih susah dianalisa, apa kembali dalam tetapkan kapan perlu masuk kemudian keluar pasar Forex.



Mengagetkannya kembali, dalam tahun yang sama, ternyata Poundsterling sanggup bangkit reli dari titik sangatlah rendah sampai hingga tembus titik kapabilitas sebelumnya.



Itu ia alasannya kenapa pasar Forex benar-benar disukai oleh scalper. Pembongkaran harga sanggup terjadi dalam waktu cepat, dan dengan scalping, trader Forex pemula sanggup membikin laba trading Forex cukup hanya menghalang posisi sejauh sekian waktu saja.



Itu gres teorinya...



...dalam faktanya, limpahan harga jadi kerap kali menghasilkan trader Forex pemula panik. Lantaran sangatlah bingungnya, kerap mereka terlalu cepat tutup posisi untung dan terlalu bimbang buat sesegera tutup posisi rugi.




Jadi ini, waktu harga turun-naik, tingkat permasalahan dalam tetapkan arah isu terkini makin tinggi, begitu halnya peluangnya. Manalagi apabila mempergunakan timeframe rendah.



Seumpamanya, waktu trading di timeframe 15 menit buat coba teknik scalping, sanggup saya optimis pergerakan harga akan lebih cepat menghasilkan emosi.



Terutamanya, trader Forex pemula semakin bertambah cepat kehilangan kapabilitas membikin laba trading Forex, dikarenakan sejumlah hal berikut:



Waktu harga bergerak sesuai sama posisi (untung), lazimnya trader Forex pemula sanggup sesegera tutup posisi dikarenakan kalut harga sanggup sesegera balik arah. Biarpun sesungguhnya, apabila posisi itu ditahan semakin bertambah usang sedikit, lantaran itu pengumpulan laba sanggup cukup besar buat tutup sejumlah status rugi berikutnya.

Sebaliknya, apabila harga bergerak menantang posisi, anehnya jadi akan ditahan-tahan oleh trader Forex pemula. Dibandingkan potong rugi sebelum menjadi membesar, rata-rata mereka justru berharap harga sanggup balik arah buat jangkau tujuan keuntungan.

Dipadankan, kedua penggalan di atas jadi kritis "pendarahan" ekuitas di akun trading. Meski udah untung lebih dari pada 50% kesemuanya posisi yang udah di-close, walau demikian gross laba tidak bisa tutupi gross loss. Jangankan impas (break-even), apabila dilanjut jadi sanggup dapatkan panggilan dari broker alias Margin Call.

Di titik berikut rata-rata trader Forex pemula gres mulai mencicipi "asam"-nya bertrading Forex. Tidak membikin laba trading Forex tinggi seperti sama yang dijanjikannya, jadi justru memikul penderitaan kerugian.


Bercakap permasalahan keuntungan, rata-rata kita sanggup memberikannya panutan bersifat perbedaan return dari modal pertama kali kita. By the way, berapakah sih persentasi laba trading Forex yang sepantasnya?



Apa masing-masing posisi perlu membikin laba trading Forex sebesar 100%?



200%...



... atau juga sejumlah ribu prosen?



Salah total.



Menjadi perbandingannya, itu selaku rate of return (perbedaan imbal hasil investasi) sejumlah perusahaan investasi termashyur dunia pada tahun 2016.



Tabel daftar perbedaan imbal hasil investasi sejumlah perusahaan investasi termashyur dunia pada tahun 2016.



Perhatikan saja, tidak ada satu pun dari perusahaan dalam pemaparan itu sanggup membikin return sebesar 100%. Pada mereka, dua institusi teratas menurut dalam jumlah AUM (Assets Under Management) ternyata sebatas sanggup membikin laba trading di bawah 20% dari modal awalnya.



Sebatas dua digit. /tahun.



Apabila perusahaan usang dengan technologi dan kepintaran keuangan makin maju dari trader Forex pemula sebatas sanggup membikin laba trading di bawah 100%, apa iya kita layak mentarget laba makin tinggi dari itu?





Keywordnya sebenarnya sederhana; berpikiran secara faktas.



Apabila seorang trader Forex pemula dengan maksud memposisikan posisi di pasar Forex, ia terlebih dulu perlu mengenali kapabilitas rugi menantang peluangnya. Melalui kata lain, ia perlu mengendalikan berapakah besar rasio risk vs. reward-nya.



Gunakan Rasio Risk vs. Penghargaan buat mengendalikan tingkat peluang trading.



Dibandingkan memelototi chart tiada henti, ada sistem lebih baik buat mengendalikan biar posisi di-close secara otomatis menurut pada hitung rasio risk vs. reward.



Dasarnya, rasio risk vs. penghargaan adalah ketaksamaan berapakah kemungkinan besar yang sanggup di jamin buat mendapatkan tujuan keuntungan. Secara teknis, wacana sama dengan itu sanggup ditangani dengan mengendalikan letak Stop Loss dan Take Keuntungan.



Contoh:



Budi mempunyai modal pertama kali sebesar USD 2,000. Dia pengen membikin laba trading Forex sebesar USD 100 dengan membuka satu posisi saja di akun standar.



Pertama-pertama, ia membuka satu posisi dengan volume trading sebesar 0.1. Kenapa sekecil itu? Lantaran oleh lot sebesar sepersepuluh baru saja, dikehendaki pergerakan sebesar 100 pip buat menanggung rugi atau terima laba sebesar USD 100. Terutamanya, dengan lot kecil harapannya lebih enteng ditanggung.



Selanjutnya, Budi tetapkan rasio risk dan penghargaan beberapa 1:1. Itu miliki makna seterusnya ia sanggup memberikannya jarak Stop Loss dan Take Keuntungan sama besar dari posisi entry-nya. Hingga apabila ia mentarget buat membikin laba trading Forex sebesar USD 100 lantaran itu Stop Loss dan Take Keuntungan sanggup sama dipasang sejauh 100 pip dari posisi awal.



Dengan tugas Stop Loss dan Take Keuntungan, membikin laba trading Forex secara konsisten lebih bertambah mudah. Alasannya, cara bisa secara otomatis tutup posisi menurut pada tujuan Take Keuntungan atau Stop Loss.



Itu apabila Anda menggunakannya dengan tepat. Apabila tidak, justru rugi yang sanggup diperoleh. Karena itu, jauhkan kesalahan-kesalahan dalam memposisikan Take Keuntungan dan Stop Loss.





Masih ingat berapakah jumlah modal si Budi baru saja, kan?



Dengan modal pertama kali USD 2,000 ia menyasar laba sebesar USD 100 di satu posisi di akun standar. Itu dengan lot 0.1. Bermakna, ia menanggung peluang sekitar 5% dari ekuitasnya buat membuka satu posisi tadi.



Apa ketentuan si Budi ini udah cocok?



Bisa iya, sanggup tidak...



... iya, udah cocok apabila Budi terhitung trader ritel yang menyenangi tingkat peluang relatif tinggi buat dapatkan laba lebih. Kemungkinan di saat itu ia bertekad kokoh buat membuka posisi dengan "taruhan" 5% dari ekuitasnya dikarenakan isu terkini pasar lagi terjadi jelas.



Dapat tidak cocok, apabila Budi adalah trader formal (mengelit peluang tinggi). Peluang sebesar itu sebatas buat satu posisi tidak dianjurkan apabila dari awal ia udah tetapkan cara "biar lamban asal selamat ".



Lah iya, peluang 5% saja semestinya diperhitungkan. Itu dikarenakan, 1x kembali, pasar Forex kokoh tinggi. Bisa jadi Anda membuka lebih satu posisi, dan masing-masing posisi itu pada dasarnya adalah "begitu prosen dari deposit modal yang sanggup saya pertanggungkan di pasar Forex ".



Terutamanya, dari semua posisi baru saja, seorang trader perlu berupaya biar gross laba (kesemuanya keuntungan) dari kesemuanya posisi menang perlu tambah besar dari gross loss dari kesemuanya sejumlah status rugi. Karena itu, ketahanan modal jadi aspek penting.



Usahakan modal Anda cukup buat bela sejumlah status menguntungkan. Jikapun satu posisi udah jadi rugi, jangan ragu buat potong rugi sebelum mengembang.


Tidak disangga kalau daya magnet pasar Forex adalah potensinya dalam membikin laba trading tinggi. Tapi penting dikenang, trading Forex berpeluang tinggi. Buat perhitungkannya, coba terapkan 3 cara yang udah diperterang pada bagian sebelumnya. Agar memudahkan wawasan Anda, berikut infografi yang meangkum penelitian itu:



Jadi trader Forex Pemula bijak-bijaklah dalam tetapkan dengan broker mana Anda bertrading. Seterusnya, studilah tata-cara bertrading dengan tepat. Bermakna, buat membikin laba trading Forex secara konsisten, buang jauh dahulu janji-janji tidak masuk logika tadi. Berbeda cara yang mana masuk logika dan melakukan terlebih dulu di akun demo.